Thursday, December 7, 2017

Begini Cara Membedakan Ponsel Xiaomi "KW" dan Asli

CEK KW DAN ASLI

Sebagai pemain baru di industri smartphone Indonesia, nama Xiaomi sudah lumayan tenar. Pasalnya, vendor asal Tiongkok tersebut menawarkan smartphone berbanderol murah dengan spesifikasi di atas rata-rata perangkat di kelas yang sama. Ketenaran Xiaomi ini pun dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan, tetapi tidak dengan cara yang benar. Salah satunya adalah dengan membuat dan menjual smartphone Xiaomi tiruan.

Uniknya, ponsel Xiaomi "KW" tersebut benar-benar mirip dengan aslinya. Memang ada beberapa perbedaan minor di antara keduanya. Namun, jika dilihat secara sepintas, sangat sulit untuk membedakan antara yang asli dan palsu.

Lantas, bagaimana cara mengecek keaslian dari ponsel Xiaomi? Cara termudah adalah dengan menggunakan tools atau aplikasi pengecekan buatan Xiaomi sendiri. Anda hanya perlu masuk ke situs https://jd.mi.com lewat browser di PC atau laptop.

Kemudian, download saja file APK yang sudah tersedia di situs ini. Setelah itu, pasang aplikasi tersebut di ponsel Xiaomi yang mau dicek keasliannya dan jalankan setelah proses instalasi selesai. Sekadar catatan, Anda mungkin harus mengaktifkan mode instalasi aplikasi dari sumber di luar Google Play Store. Di perangkat Xiaomi, mode itu bisa ditemukan di bagian Settings; Additional Settings; Privacy;dan pilih Unknown Sources.

Refresh situs web https://jd.mi.com, kemudian arahkan ponsel ke kode QR. Arahkan hingga proses pemeriksaan selesai. Seusai itu, situs web akan memberikan informasi apakah ponsel Xiaomi yang diuji asli atau tidak. Sayangnya, tools tersebut hanya bekerja untuk ponsel Xiaomi terbaru saja, seperti Mi 4 dan Mi 4i. Seri ponsel Xiaomi lawas, seperti Redmi 1S dan Redmi 2, tidak didukungnya.

Cara pengecekan lain


Namun, tidak perlu panik, karena masih ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menguji keaslian perangkat Xiaomi. Dalam postingan blog milik Prasetyo Herfianto, salah satu korban perangkat Xiaomi palsu, ada beberapa langkah mudah untuk pengecekan tersebut.

Cara pertama adalah dengan melakukan factory reset atau menghapus semua data yang ada. Tampaknya, si peniru perangkat berhasil membuat software yang "mampu" menipu aplikasi benchmark, seakan produk ini menggunakan spesifikasi yang sama dengan aslinya.

Dengan factory reset, software tersebut akan terhapus dan aplikasi-aplikasi benchmark dapat mengenali dan mengidentifikasi hardwaresebenarnya, Setelah itu, gunakan tiga aplikasi benchmark ini, yakni Antutu, CPU-Z, dan Sensor Box. Perhatikan secara mendetail, apakah spesifikasi yang dibekali di perangkat benar-benar sama dengan aslinya atau tidak. Pastikan juga jumlah sensor yang dimiliki benar.

Cara lainnya adalah dengan mengecek versi sistem operasi. Biasanya, perangkat Xiaomi dirilis menggunakan MIUI, nama tampilan antarmuka buatan Xiaomi, versi stabil. Jika ditulis masih Beta, ada kemungkinan itu perangkat palsu. Pengguna juga bisa melakukan pencarian di internet, versi MIUI yang tercantum di perangkat. Jika tidak ditemukan, bisa jadi produk tersebut palsu.

Anda juga bisa mengecek hasil foto, resolusi, dan apertur dari kamera yang ada di perangkat Xiaomi. Pastikan sesuai dengan spesifikasi resmi perangkat. Satu hal yang harus diingat, meski perangkat mampu menghasilkan gambar yang baik, belum tentu produk tersebut asli.

Satu hal yang tidak kalah penting, cek IMEI dan serial number. Pastikan kedua informasi tersebut sesuai dengan kotak penjualan. Dalam kasus yang dialami Prasetyo, nomor IMEI perangkat sesuai dengan kotak, tetapi serial numbernya berbeda.





Read More

Thursday, November 16, 2017

26 Model Ponsel Android Menyimpan Virus Posesif

VIRUS POSESIF

Setidaknya ada 26 model smartphone Android terbaru yang disisipkan software pengintai (spyware). Sebagian besar ponsel tersebut dipasarkan di Asia dan Eropa.Hal tersebut diungkap firma keamanan asal Jerman G Data. Jumat (4/9/2015) dari The Hacker News, merek ponsel mengandung spyware tersebut, antara lain Xiaomi, Huawei, dan Lenovo. Tak disebutkan secara detail seri-seri ponsel yang dijual dengan "bonus" spyware tersebut.

Spyware tersebut, menurut G Data, terbenam pada aplikasi-aplikasi populer, seperti Facebook dan Google Drive. Aplikasi berbahaya itu tak bisa dihapus manual. "Selama beberapa tahun, kami melihat perkembangan signifikan dari malware dan spyware pada perangkat elektronik. Akibat dari malware dan spyware bisa meluas dengan aksi-aksi yang tak diinginkan.

Penyematan spyware pada model-model terbaru ponsel Android tentu perlu diwaspadai. Sebab kemampuan spyware tersebut bisa dibilang masif. Bak pacar posesif, spyware akan mencari tahu segala informasi tentang pengguna. Lebih dari itu, spyware juga bisa mengendalikan ponsel sehingga pengguna tak lagi jadi tokoh satu-satunya yang mengoperasikan perangkat.

Konkritnya, kemampuan spyware antara lain dapat mendengar dan merekam percakapan telepon, mengakses internet, melihat dan memindai kontak, mengunduh aplikasi yang tak diinginkan, mengecek lokasi, mengambil file, mengirim dan membaca pesan, menonaktifkan software anti-virus, mengakses percakapan chatting, dan melihat rekam jejak browser.

Lalu, siapakah yang menjadi dalang penyematan spyware di lini smartphone Android? G Data tak menuduh vendor sebagai biang keladi. Firma keamanan tersebut justru menyoroti pihak ketiga yang bekerja sama dengan vendor untuk membuat ponsel. Selain itu, pihak lain yang diduga bertanggung jawab adalah penjual retail atau agen intelijen dari pemerintah negara tempat vendor membuka izin usaha.

Penyematan spyware seperti ini bukanlah yang pertama kali untuk pabrikan Tiongkok. Maret lalu, Xiaomi Mi4 LTE diketahui memiliki malware bawaan.


Read More

Thursday, August 24, 2017

Geserkan Apple, Xiaomi Menjadi Nomor Satu Di Dunia

APPLE, XIAOMI
Smartphone Apple juga pernah menguasai pemasaran Wearable Device (smartwatch) dunia pada tahun 2016 yang lalu dengan sejumlah pasar mencapai berkisar 50 persentase. Akan tetapi, hal tersebut kini telah berubah. Posisi Smartphone Apple sudah dipalang oleh Smartphone Xiaomi yang dibukukan pengapalan produk Wearable Device sebesar 3,7 juta unit pada kuartal II tahun 2017, ungkap Firma Riset pasar Strategy Analytics.

Smartphone Xiaomi pun telah memegang prediket sebagai pabrik Wearable Device terbesar di dunia dengan Market Share (17,1%). Kenudian, dibawah Smartphone Xiaomi bercokol Fitbit dengan pengapalan 3,4 juta unit (Market Share 15,7%). Dan sementara, Apple ada di urutan ketiga dengan Shipment di kisaran 2,8 juta unit (Market Share 13%).

Perbandingan kuartal yang sama pada tahun yang lalu, pengapalan Wearable Device Smartphone Xiaomi semakin meningkat sekitar 700.000 unit, sementara Apple lebih banyak di angka 1 juta unit. Dan sebaliknya, sebagaimana yang telah dirangkum dari GSM Arena, angka pengapalan Wearable Device Fitbit turun jauh sekitar 1,7 juta unit.

Dari kategori atau arsip dan segmentasi produk, terdapat perbedaan antara Smartphone Apple dan dua pabrik lain ditiga besar. Untuk sementara, Smartphone Apple memgandalkan arloji pintar Watch yang harga jual lebih mahal dibanding produk-produk gelang pintar yang akan dikedepankan Xiaomi dan Fitbit. Sekian tentang Berita Xiaomi, Semoga Smartphone Xiaomi lebih mantap lagi di tahun yang akan datang (2018). Salam Xiaomi.



Read More

Monday, August 21, 2017

Facebook Diam-diam Bikin Ponsel? Begini Bentuknya

PONSEL FACEBOOK


Beberapa tahun lalu, Facebook sempat dikabarkan bakal merilis ponsel buatan sendiri meski akhirnya hanya meluncurkan aplikasi launcher Android bernama Home. Belakangan, kembali muncul dugaan bahwa Facebook diam-diam sedang mengembangkan smartphone. Dasarnya adalah paten yang diajukan oleh Facebook pada pekan lalu.

Paten yang bersangkutan menyangkut (perangkat elektromekanikal modular) berisi mikrofon, speaker, layar sentuh, dan GPS, selain bisa berfungsi sebagai telepon. Dengan kata lain, Facebook kemungkinan mematekan sebuah desain ponsel modular atau bongkar pasang. Penggunaan hardware modular memungkinkan pengguna perangkat untuk mengganti komponen-komponen yang berbeda secara mandiri.

Konsep ini mirip-mirip dengan smartphone modular Project Ara yang sempat dikembangkan Google tapi kemudian batal meluncur. Selain ponsel, paten yang bersangkutan juga menerangkan bahwa perangkat dimaksud bisa dibuat berupa speaker musik ala Amazon Alexa. Dugaan Facebook sedang mengembangkan ponsel modular menguat karena Building 8 tempat Facebook mengembangkan proyek-proyek masa depan-- kini dipimpin Regina Dugan.

Regina Dugan sebelumnya memimpin grup Advanced Technology and Projects (ATAP) Google, yang antara lain mengembangkan smartphonemodular Project Ara. Sejumlah orang lain yang dulu mengembangkan Project Ara di Google pun kini bekerja sebagai bagian dari tim Building 8 di Facebook. 

Tentu, sebagaimana layaknya teknologi yang masih berupa paten, belum diketahui benar apakah perangkat modular Facebook tersebut akan benar-benar mewujud dalam bentuk produk nyata.
Read More

Thursday, August 17, 2017

Bocornya Spesifikasi Hardware Smartphone Mi Redmi Note 5A

MI REDMI NOTE 5A

Bocornya Hardware , harga perangkat, dan spesifikasi,  yang di duga Smartphonen Xiaomi Redmi Note 5A tersebar di internet. Namun, tidak ada kejutannya mengenai Smartphone Xiaomi itu. Spesifikasi Smartphonen Redmi Note 5A yang bocor itu sama dengan Xiaomi Redmi 4A. Hanya, layar Redmi Note 5A memiliki ukuran body yang lebih besar, yaitu 5,5 inci dengan resolusi 720 pixel.

Namun spesifikasi lainnya tidak ada peningkatan dibandingkan dahulunya. Seperti kapasitas RAM 2GB, prosesor Snapdragon 425, dan memori internal 16GB. Dan kamera, Xiaomi juga masih menghadirkan kamera utama 13MP dan kamera depan 5MP. Menurut bocornya spesifikasi, Redmi Note 5A akan hadir dengan baterai 3.080 mAh dan menjalannya sistem OS Android 7.1.

Adapun fokus utama untuk Smartphone Redmi Note 5A adalah Body Desain. Tampak pada gambar yang telah tersebar, Smartphone Redmi Note 5A mengggunakan body metal. Kamera utama dan flash masih ditempatkan pada garis antena dengan posisi yang terbalik, kamera di kiri dan flash di sisi kanan. Untuk speakernya, dipindahkan ke bagian bawah smartphone tepatnya di samping port micro USB.

Untuk bagian depan perangkat tampak tidak kebanyakan perubahan. Terdapat tombol kapasitif untuk menavigasikan perangkat. Baik Proximity Sensor dan kamera depan menggapit lubang spiker. Di bagian atas terdapat lubang Earphone, Mikrofon Sekunder, dan juga Blaster IR. Maka terungkaplah Smartphone Xiaomi Redmi Note 5A akan dijual dengan harga sekitar US$ 150 atau seimbang dengan Rp 2 jutaan bisa dikatakan lebih mahal dari Xiaomi Redmi 4X, nyatanya secara spesifikasi, Xiaomi Redmi 4X sering disebut-sebut lebih unggul dan berkualitas.

Read More

Tuesday, August 15, 2017

Bug Ditemukan Di MIUI XIAOMI, Data Di Dalam Ponsel Bisa Bocor

BUG REPORT
Informasi yang teranyar dari eScan Antivirus menyebutkan sistem operasi OS MIUI yang terdapat di Smartphone Android buatan Xiaomi memiliki celah-celah keamanan atau disebut BUG. Tepatnya, Bug ditemukan pada sistem aplikasi bawaan bernama “MI MOVER”. Mi Mover memungkinkan pengguna mengirim setting dan data dari smartphone lama ke yang baru dengan praktis. Mi Mover mematikan perlindungan Sand Box pada Android, sehingga aplikasi bisa dibuka tanpa perizinan.

Tanggung jawab, setting dan data di smartphone Xiaomi pengguna bisa dengan mudah di cloning orang lain. Tidak dipaparkan oleh eScan, OS MIUI versi berapa yang menyimpan Bug ini. Jelasnya, bug tersebut juga menyebabkan aplikasi keamanan yang tertera pada ponsel Xiaomi bisa dengan mudah dihapus tanpa perizinan dari administrator. Hal ini di demonstrasikan pada aplikasi anti-pencurian.

Anti pencurian pada Xiaomi Mi Max 2 bisa dihapus tanpa melewati tahap-tahap keamanan semaunya. Jika aplikasi itu dihapus, maka sistem keamanan smartphone akan semakin lemah. Namun Tanggapan Xiaomi, Xiaomi angkat bicara soal kabar yang beredar. Raksasa asal China itu berjanji akan melakukan segala upaya untuk menjamin produk dan layanannya memenuhi kebijakan soal privasi.

Xiaomi sudah mengimbau agar para pengguna mematrikkan PIN, Pattern Lock, atau Finger Print untuk meminimalisir resiko pencurian pengaturan dalam data smartphone. Agaknya produsen ini, MI dan REDMI itu belum bisa menjanjikan kapan Bug pada MIUI OS bakal di atasi. Kita hanya bisa menunggu saja kabar selanjutnya, sembari melakukan imbauan dari Xiaomi untuk memperketat keamanan pada smartphone xiaomi. Resiko juga bisa dikurangi dengan tidak menggunakan fitur Mi Mover di smartphone Xiaomi. "Di paparkan oleh Xiaomi".


Read More

Monday, August 14, 2017

Smartphone Yang Bisa Mengisi Daya Paling Cepat

SUPER CHARGER

MWC (Mobile World Congress), ini memang sudah menjadi ajang bagi produsen Smartphone untuk menunjukkan produk baru sekaligus fitur-fitur baru yang akan meluncur dalam waktu yang dekat. Meskipun Meizu sudah menjadi salah satu produsen yang ikut serta dalam MWC tahun ini. Perusahaan elektronik yang berasal dari China ini mengenalkan salah satu fitur unggulannya dalam ajang tersebut. Meizu yang cukup terkenal lewat Smartphone dengan tampilan ciamik dan harga relatif murah ini mengejutkan pengunjung MWC 2017 di Barcelona dengan peluncuran "Super mCharging". Fitur-fitur terbaru dari Meizu ini memungkinkan pengisian daya secara penuh hanya 20 menit saja. Sehingga Smartphone yang punya fitur ini bakal menjadi perangkat tercepat dalam mengisi daya.

Pada awalnya memang banyak yang ragu dengan "Super mCharge" ini, berarti banyak mengangkangi produsen ternama lain yang punya fitur "Fast Charging". Contohnya Oppo F1 Plus dengan fitur VOOC yang mampu mengisi penuh daya 2850 mAH selama 1 jam 11 menit. Juga Samsung S7 Edge yang mengisi daya 3000 mAH selama 1 jam 26 menit.

Meizu memang merealisasikan teknologi tersebut pada sebuah smartphone. Dalam smartphone yang akan diluncurkan dengan fitur ini, Meizu akan meningkatkan kabel data dan sirkuit yang akan membuat baterai smartphone jadi lebih cepat terisi. Tapi sayangnya, sebagaimana dikutip dari Arena Phone, Meizu belum bisa menjelaskan kapan smartphone yang berfitur "Super mCharging" ini bakal diluncurkan. Hanya saja mereka menjanjikan akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018, smartphone dengan fitur Super mCharging bakal bisa dinikmati oleh publik. Saat berada di MWC, Meizu hanya menunjukkan Prototype saja.

SEKIAN !!!



Read More